Di Balik Arsitektur Gereja Kotaraja
- Administrator
- Warisan Arsitektur
- Hits: 2783
SEPERTI MAHKOTA RAJA
Br. Henk Blom, OFM adalah seorang Arsitektur Religius yang punyai jasa besar terhadap seluruh pembangunan Gedung Gereja Katolik di Keuskupan Jayapura. Beliau merencanakan dan merancang Gedung Gereja hingga membangunnya. Banyak tenaga khusus yang dimiliki beliau, mulai dari tukang gambar teknik ( seorang Haji ), tukang cat, tukang besi, tukang batu, tukang struktur, dan tukang lukis. Kebanyakan tukang masih ada di Jayapura namun sudah berumur, mereka menyimpan seribu kenangan. Br. Henk Blom, OFM meninggal pada tahun 2008 di Belanda. Saat itu keuskupan Jayapura mengenangnya dengan merayakan misa kudus di Paroki Sang Penebus Sentani, di pimpin langsung oleh Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM.
Jika Melihat Gedung Gereja Kota Raja setelah dibangun, dari kejauhan gedung gereja itu seperti Mahkota s’orang Raja. Kenangan Singkat Br. Henk Blom, OFM tentang Gereja Kota Raja ditulis dalam bukunya yang berjudul “MIJN VERHAAL” ( Dalam Bahasa Belanda : Cerita Saya ). Selain sebagai seorang Arsitek Bangunan, Br. Henk Blom, OFM juga penulis buku. Berikut tulisan singkat dalam bahasa Belanda dalam buku hariannya dan diterjemahkan oleh Penulis ke Bahasa Indonesia :
Gereja Kota Raja dibangun pada saat Katederal Jayapura juga dalam masa renovasi. Kota Raja berada di Disktrik Abepura termasuk Waena. Tanah Gereja Kota Raja memang dibeli agak luas dengan maksud akan dibangun pastoran, Rumah Paroki, Sekolah, Perumahan, dll. Saya dengan S’orang teman dari kantor Keuskupan menemukan tempat tersebut dengan melihat Peta. Jika Katederal Jayapura dibangun 3 tahun, maka Gereja Kota Raja dibangun 1 tahun karena tanah di Gereja Kota Raja tidak mempunyai kemiringan seperti di Katederal Jayapura. (Florry Koban).


