Spiritual Pembuatan Lonceng Gereja Katolik
- Administrator
- Warisan Arsitektur
- Hits: 979
Menutur Analisis Penulis : Florry Koban
Lonceng Gereja Katolik itu dibuat bukan atas analisa asal-asalan saja yang penting bagus dan bisa bunyi. Namun Loncong Gereja Katolik dibuat berdasarkan Frekuensi Nada. Lonceng Gereja yang paling ringan dan kecil itu berada di nada dasar C'' (lihat tanda petik itu oktaf-nya), dengan diameter lonceng 0,35 m, berat lonceng = 20,39 kg. Ada 32 jenis bunyi lonceng yang umum digunakan Gereja Katolik di seluruh dunia. Lonceng paling berat dan besar ada di nada dasar apa ? tanya organis-organis liturgi gereja katolik, apa kiblat nada BASS pada lagu-lagu gregorian ?

Foto : Lonceng, sumber : https://sitohanguntuktapanuli.wordpress.com/2010/11/02/cerpen-denting-sumbang-lonceng-tua/
Jika lonceng gereja dibuat untuk mengikuti suatu nada tertentu, maka ukuran lonceng dan berat pun harus dihitung, untuk menentukan ukuran lonceng ini perlu kerja sama antara Arsitek dan Musisi Gereja. Anda bisa merasakan bagaimana Madah kemuliaan dinyanyikan pada malam paskah sambil lonceng berbunyi, jika antara lonceng dan Paduan suara memiliki nada yang selaras, betapa merindingnya nyayian itu, suasana terasa, bahkan anjing-anjing ikut melolong di berbagai tempat, paskah adalah puncak dari perayaan iman katolik. Apakah kita bisa menentukan ukuran lonceng gereja katolik hanya dengan mendegar suranya ? ya bisa... tapi kerja sama dengan organis gereja..ketika lonceng bunyi, tanya mereka itu nada dasarnya apa... setelah itu kita hitung, ada cara hitungnya. Antara Arsitektur dan Musik Klasik Gereja sangat erat kaitannya, ada yang bilang bulu kuduk berdiri saat misa di gereja itu, ada misteri apa sebenarya :
Ada misteri yang bisa dipecahkan dan dihitung seperti kaitan atara lonceng dan Orgel gereja tadi dan ada misteri yang tidak bisa dipecahkan. Yang berikut mengapa di Gereja-gereja besar seperti di Balisika St. Petrus : interior gerejanya sangat memungkinkan sinar matahari harus masuk mengenai sejumlah lukisan, dan tidak boleh cahaya foto menyentuh beberapa lukisan ? sy belum pernah pergi tapi dengar cerita dari Uskup Leo, beliau sering bawa pulang cerita2 seni klasik dari Vatikan. Akhirnya sy penasaran, yah jelas Arsitek dan pelukis St. Petrus Vatikan adalah MICHAEL ANGELO, bagaimana dia mencampur pigmen-pingmen warna utk ditempel pada tembok vatikan, dan kenapa pigmen warna itu dijaga baik dengan memungkinkan cahaya matahari menyentuh lukisan hingga berabad-abad lamanya, link tulisan itu dapat diklik pada link berikut ini :
Selamat memasuki masa Pra Paskah. (Florry Koban : Arsitek, Pelukis dan Musisi Klasik Gereja Katolik)